Banten SIAP Gelar UN

 Banten SIAP Gelar UN
Banten SIAP Gelar UN - SERANG, (KB).- Provinsi Banten menyatakan kesiapannya menyelenggarakan Ujian Nasional (UN) 2015, baik yang konvensional maupun berbasis komputer atau computer based test (CBT)."Dari sisi kesiapan kami sudah sangat siap dan rencananya Sabtu besok kami akan turun dengan pengawalan pendistribusian soal UN dari Provinsi ke kabupaten/kota," kata Kurdi, didampingi Ketua Panitia UN Banten 2015, Teddy Rukman, Rabu (8/4/2015).
Ia mengatakan, distribusi soal UN dimulai per tanggal 29-31 Maret 2015 yaitu dari tempat pencetakan ke gudang Provinsi yang terletak di Jatiuwung, Tangerang. "Selanjutnya pada 10 sampai 11 April distribusi dari provinsi ke kabupaten/kota. Kemudian 11 sampai 12 April distribusi ke sekolah-sekolah. Kami sudah bekerja sama dengan polres untuk pengawalan ke kabupaten/kota, dan pengamanan pendistribusian ke sekolah dengan polsek setempat. Jadi kalau melihat laporan sudah sangat siap,” katanya.
Pantau daerah

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan melakukan video conference dengan Kepala Dinas Pendidikan di 25 Provinsi di Indonesia, Kamis (9/4/2015). Komunikasi jarak jauh itu bertujuan untuk memeriksa kesiapan daerah melaksanakan UN untuk SMA dan sederajat pada 13-16 April 2015. Dari komunikasi itu terungkap beberapa provinsi terdapat kekurangan soal. Daerah yang kekurangan soal di antara lain Sulawei Tengah, Sulawesi Barat, dan Gorontalo. Semua soal itu berasal dari perusahaan percetakan yang sama yaitu CV Adi Print yang berada di Makassar. Kemendikbud akan menindaklanjuti laporan ini dengan berkoordinasi dengan percetakan. “Kami tunggu laporannya sebelum jam kerja selesai agar bisa segera dibereskan,” ujar Anies.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Nizam mengatakan, setiap sekolah diberi cadangan soal untuk mengantisipasi kekuarangan naskah ujian. Satu ruang ujian maksimal berisi 20 siswa. Jumlah soal di kelas itu dilebihi menjadi 21 soal. “Kalau dalam satu kelas ada kurang soal, sisa soal di kelas lain bisa digunakan. Kalau di sekolah itu kurang soal, bisa menggunakan sisa soal di sekolah terdekat,” katanya.Anies mengatakan, secara umum daerah telah siap menggelar UN. Soal telah terdistribusi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Hanya DKI Jakarta yang baru mendistibusikan soal ke tingkat kota pada Sabtu (11/4/2015) mendatang, mengingat jaraknya yang dekat dan akses yang mudah.Mulai tahun ini UN tidak lagi menjadi standar kelulusan. Kelulusan ditentukan oleh sekolah.
Meski demikian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan nilai yang memenuhi standar kompetensi mata pelajaran minimal 5,5. Anies mengatakan, nilai itu tidak berkaitan dengan lulus atau tidaknya siswa. Jika siswa memperoleh nilai di bawah itu, ia tetap bisa lulus jika memang dinyatakan lulus oleh sekolah. “Tidak ada kewajiban untuk mengulang, yang ada hak untuk mengulang,” kata Anies. Tahun ini belum diselenggarakan ujian ulang. Siswa yang ingin mengulang bisa mengikuti ujian ulang tahun depan. Meski begitu, siswa tetap bisa mendaftar ke PTN, sebab tidak ada minimal nilai untuk mendaftar ke PTN.Terkait pelaksanaan UN CBT, Kemendikbud telah menyerahkan daftar sekolah yang mengikuti UN CBT.
Daftar itu terkait permintaan Kemendikbud agar PLN tidak melakukan pemadaman bergilir di sekolah-sekolah tersebut. Anies mengatakan, software UN CBT telah dirancang agar bisa menyimpan semua hasil pekerjaan siswa. Jika terjadi gangguan listrik atau lainnya hasil pekerjaan akan tersimpan dan dapat dilanjutkan setelah menyala kembali tanpa harus kehilangan waktu. “Soal jaringan internet juga tidak perlu khawatir. CBT ini offline, bukan online. Jadi jaringan internet yang tidak stabil tidak berpengaruh pada proses pengerjaan,” tutur Anies. UN CBT menggunakan Local Area Network (LAN). Jaringan internet diperlukan untuk mengirim hasil ujian. “Kalau sedang gangguan, upload hasil ujian menunggu jaringan membaik,” ujarnya. 
Anies mengingatkan agar sekolah dan orangtua tidak melakukan transaksi apapun yang bertujuan mendapatkan nilai UN yang tinggi. Sebab tahun ini, selain nilai UN masing-masing siswa, sekolah akan diberi IIS yang akan disampaikan ke Dinas Pendidikan setempat dan seluruh PTN. “Kalau nilai UN tinggi tapi IIS rendah malah merugikan anak-anak karena malah sulit mendaftar ke PTN. Kerjakan UN secara solitaire, karena UN memang pekerjaan solitaire,” katanya.
Anies berpesan kepada seluruh siswa peserta UN agar bekerja keras di hari-hari terakhir menjelang pelaksanaan UN ini. UN memang tidak untuk kelulusan, tetapi UN bertujuan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. “Sekarang belajar keras, tapi Minggu siang sudah harus istirahat. Boleh baca-baca sedikit. Kalau belajar dikebut semalam, nanti Senin malah kecapaian tidak bisa mengerjakan dengan baik,” katanya. Anies mengatakan, UN wajib diikuti oleh siswa yang ingin mendapat status tamat sekolah. UN wajib ditempuh siswa yang memenuhi syarat menjadi peserta UN. Siswa yang diketahui hamil juga tetap bisa mengikuti UN.
“Saya berharap ada kebijaksanaan menyangkut kehormatan siswa peserta UN yang menghadapi kondisi priskologis yang unik ini,” kata Anies saat dimintai tanggap terkait adanya peserta UN yang hamil di Kabupaten Ciamis, Kamis (9/4/2015).
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam mengatakan, siswi yang hamil bisa saja tidak melaksanakan UN di ruang ujian. Ujian bisa dipindahkan ke tempat lain, misalnya di Kantor Dinas Pendidikan. “Kami juga pernah menjadi tempat UN bagi siswa atlet yang sedang mengikuti Pelatnas. Dalam kasus ini juga bisa mengajukan kepada kami agar siswa tersebut bisa melaksanakan UN di Puspendik,” tutur Nizam. Tetapi mengingat Puspendik berlokasi di Jakarta, pelaksanaan UN di sana dikhawatirkan membebani siswa. Oleh karenanya Nizam mengusulkan di tempat yang mudah dijangkau siswa agar UN bisa tetap berlangsung. “Salah satunya bisa di Kantor Dinas Pendidikan setempat,” ujarnya.
Kemarin, Anies juga menekankan agar anak-anak yang sedang berada di tahanan juga tetap bisa melaksanakan UN. Data yang diterima Kemendikbud saat ini ada peserta UN di Provinsi Aceh yang sedang berada di tahanan. Anies juga meminta agar ujian dilaksanakan di tahanan. Sebab jika dilaksanakan di sekolah dengan penjagaan ketat justru akan menjadi pusat perhatian yang akan mengganggu kondisi psikologis anak.
Banten SIAP Gelar UN Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lucky Bachtiar

No comments:

Post a Comment