![]() |
| Laju Pertmbuhan Bnaten Anjlok |
Laju Pertumbuhan Ekonomi Banten Anjlok, Rano tak Tanggapi Serius - SERANG, (KB).Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) selama empat tahun berturut-turut mulai 2011 hingga 2014 terus mengalami penurunan. Berdasarkan dokumen LKPj 2014 yang diserahkan Pemprov Banten kepada DPRD Banten, tercatat LPE tahun 2011 sebesar 6,38 persen, tahun 2012 6,15 persen, tahun 2013 5,86 persen dan tahun 2014 5,47 persen.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno tak menanggapi serius persoalan tersebut. Saat ditanya permasalahan itu, menurutnya wartawan sudah mengetahuinya.
“Yah, kayak enggak tahu permasalahannya aje ente, gigi sakit ini gigi,” katanya, berseloroh, seusai Penyampaian nota pengantar laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPj) Gubernur Banten tahun anggaran 2014, di gedung DPRD Banten, KP3B, Kota Serang, Jumat (17/4/2015).
Sementara, dalam LKPj disebutkan bahwa berdasarkan hasil evaluasi, pelaksanaan program desentralisasi masih terdapat 15 program yang capain kinerjanya di bawah 80 persen. Antara lain meliputi program pembinaan upaya kesehatan, pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan, peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, program pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, pengembangan dan pengelolaan SDA, program pembinaan dan penataan perumahan, program pengelolaan kekayaan dan aset daerah, dan peningkatan kapasitas SDM aparatur.
Hal tersebut disebabkan karena terdapat kendala yaitu pengadaan lahan terutama berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan program pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan, permasalahan proses pengadaan barang dan jasa, terutama berpengaruh terhadap capaian kinerja.
“Program terkait pembangunan infrastruktur dan belanja modal, hal ini terjadi pada beberapa program seperti program pengembangan dan pengelolaan sumber daya air terdapat 8 paket pekerjaan yang gagal lelang, program pengembangan dan revitalisasi infrastruktur pemukiman terdapat 12 paket batal lelang, dan 10 paket gagal lelang, serta 18 paket batal kontrak, program pembinaan dan penataan perumahan 19 paket pekerjaan gagal lelang,” katanya.
Selain itu, tahapan persiapan pelaksanaan yang belum rampung menyebabkan rendahnya capaian kinerja pada program peningkatan mutu layanan kesehatan masyarakat, khususnya pengadaan alat kesehatan untuk pelayanan kesehatan untuk pelayanan kesehatan di rumah sakit umum Labuan.?Berdasarkan laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Provinsi Banten TA 2014, target pendapatan daerah sebesar Rp 6,840 triliun, dapat terealisasi Rp 7,068 triliun atau terlampaui target sekitar 103,32 persen.
Sedangkan, rencana belanja daerah senilai Rp 7,872 triliun dapat direalisasikan Rp 6,192 triliun atau mencapai 78,65 persen dengan silpa Rp 1,680 triliun.Dalam rapat tersebut, ditetapkan pembentukan susunan anggota dan pimpinan panitia khusus (pansus) LKPj. Berdasarkan kesepakatan, Ketua Fraksi PKS Budi Prajogo dipercaya sebagai ketua pansus.Sementara itu, rapat paripurna diwarnai aksi.
Di luar gedung, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Soedirman (KMS) 30 berunjukrasa menyikapi LKPj. Mereka menilai LKPj gubernur cacat moral."LKPj yang disampaikan Rano Karno pasti akan memunculkan data-data yang baik supaya terkesan pemerintahan yang dipimpinnya baik dan sukses. Akan tetapi kenyataannya kondisi objektif sangat tidak sesuai dengan laporan yang dibacakan," ungkap koordinator aksi, Merta.
Menurut dia, hal tersebut membuktikan manipulasi data yang dilakukan dalam penyusunan laporan sehingga adanya praktik main mata antara eksekutif dan legislatif akan terjadi. “Pada akhirnya namanya LKPj asal Rano senang,” katanya.Sementara, berdasarkan dokumen LKPj, perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2014 mengalami peningkatan, jika di tahun 2013 sebesar 71,9, pada 2014 meningkat menjadi 72,30.
Meski demikian, IPM Banten masih dibawah rata-rata IPM nasional pada tahun 2014 yang mencapai 73,81.Kemudian Jumlah penduduk miskin pada tahun 2014 sebesar 5,51 persen atau sebanyak 649 ribu lebih. Jumlah penduduk miskin terbesar di perkotaan sebanyak 381 ribu lebih dan penduduk miskin desa sebanyak 268.000 lebih

No comments:
Post a Comment