16 Tahun Kota Cilegon, Persoalan Budaya Dapat Perhatian Serius

16 Tahun Kota Cilegon
16 Tahun Kota Cilegon, Persoalan Budaya Dapat Perhatian Serius - CILEGON, (KB) .-Sejumlah catatan diberikan kepada Kota Cilegon yang baru saja merayakan Hari Ulang Tahun ke-16, Senin (27/4/2015). Namun dari catatan itu, persoalan budaya menjadi salah satu yang mendapat perhatian serius hingga disarankan untuk dipagari oleh aturan.

Saran dan catatan tersebut disampaikan Sekda Banten Kurdi Martin yang membacakan sambutan Pelaksana tugas Gubernur Banten yang berhalangan hadir dalam sidang paripurna rapat istimewa dalam rangka HUT ke-16 Kota Cilegon. 

Dia menyebutkan, beberapa catatan yang menarik dalam HUT ke-16 Kota Cilegon itu, di antaranya perkembangan pemerintahan, daya tarik dan rekonstruksi kesehatan. “Di Banten ini ada kota yang pembentukannya berbeda, Kota Cilegon sendiri sudah dijelaskan dalam penyampaian sejarahnya yang berbarengan dengan Kota Depok Jawa Barat. Dimulai dari kota administratif melalui peraturan pemerintah nomor 40/1986, kemudian dalam kurun waktu 14 tahun baru terjadi Kotamadya dalam konteks UU Nomor 22, dan terakhir menjadi kota dalam konteks UU berikutnya,”katanya.

Dalam persepsi pencapaian, lanjut Kurdi, harus jujur mengakui bahwa yang dilakukan dalam 16 tahun pemerintahan Kota Cilegon mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Berawal dari PAD yang hanya Rp100 miliar, saat ini sudah mencapai Rp460 miliar lebih. Bahkan, kata dia, APBD Cilegon menembus Rp1,5 triliun.“Pencapaian ini harus didukung bersama, baik dari wali kota bersama perangkatnya, maupun dukungan yang kuat dari masyarakatnya. 

Namun dengan daya tarik (Kota Cilegon) sekarang, pertumbuhan ekonomi harus menjadi perhatian. Terutama, dengan ledakan penduduk yang rata-rata pertumbuhannya cepat,” jelas dia.Ketika menjadi kotamadya, kata dia, jumlah penduduk Kota Cilegon menjadi 225.639 jiwa. Namun dalam kurun waktu 2008 menjadi 276.196.

” Yang harus kita lihat adalah besarnya jumlah tersebut dari persoalan imigrasi dari berbagai daerah,” ujarnya.Daerah yang sejahtera dalam masalah perekonomiannya, kata dia, menjadi daerah yang diburu orang yang membutuhkan kesejahteraan dalam peningkatan perekonomiannya. Untuk itu, perlu satu langkah yang representatif agar laju pertumbuhannya tidak terlalu cepat.

“Dalam catatan selanjutnya, adalah soal budaya, bahwa Cilegon harus membuat suatu aturan. Secara umum, budaya kita adalah Sunda dan Jawa, dengan kebudayaan Islam yang sangat melekat. Saya berharap, warisan patriotic dan inisiatif keilmuan yang dimulai oleh para pelaku sejarah seperti Al Khaeriyah dan Al Jauharotunaqiyah di Cibeber terus menjadi tradisi keilmuan masyarakat Cilegon,” jelas dia.

Lebih lanjut, dia berharap industrialisasi dan modernisasi di Kota Cilegon tidak mereduksi dua hal yang pertama yakni culture heritage dan culture edukasi. Sebab, dua hal tersebut merupakan modal dasar.
16 Tahun Kota Cilegon, Persoalan Budaya Dapat Perhatian Serius Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lucky Bachtiar

No comments:

Post a Comment