![]() |
| Tindaklanjuti Kerjasama dengan Turki, Disperindag Banten Bidik Komoditas Karet |
Tindaklanjuti Kerjasama dengan Turki, Disperindag Banten Bidik Komoditas Karet - DINAS Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten merespon cepat peluang kerja sama pemerintah Turki dalam bidang perdagangan dan industri. Salah satu yang akan menjadi tumpuan adalah produksi nonmigas berupa bahan baku, yaitu kegiatan perdagangan karet dengan pemerintah Turki.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten Mashuri mengatakan, karet dibidik karena ketersediaan karet di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Lebak cukup potensial. Perkebunan karet terbesar di Kabupaten Lebak dan Pandeglang dapat memproduksi 8.475 ton dari luas 19.368 hektare dengan rata-rata produktivitas 995 kilogram per hektare.
Ia mengatakan, Disperindag segera melakukan pemetaan dalam menyiapkan kebutuhan pengusaha Turki. Bahkan, pihaknya siap membuat lumbung bahan baku karet yang siap ekspor. Pihaknya akan melakukan sinergi dengan pemerintah daerah dan SKPD terkait. “Kami akan buat semacam lumbung untuk menampung hasil panen getah karet dari para petani di Pandeglang dan Lebak. Tentu ini harus secara sinergi dilakukan bersama pemerintah daerah dan SKPD terkait,” ucap Mashuri, ditemui seusai menerima kunjungan perwakilan Kedubes Turki Selasa (12/5/2015) lalu.
Menurut dia, potensi tersebut sejalan dengan tren permintaan bahan baku karet untuk pasar domestik dan mancanegara sangat besar, terutama pemerintah Turki. Selain itu, komoditas lainnya yang sangat potensial diekspor adalah kakao atau cokelat. Meski bukan pengekspor utama, Banten memiliki potensi untuk bisa meningkatkan komoditas tersebut.
“Terlebih Banten memiliki lahan pertanian yang masih terbuka lebar untuk mengembangkan cokelat, terutama di Banten Selatan,” ucapnya. Kedatangan Dubes Turki untuk Indonesia Zekeriya Achkam ke Banten dan disambut langsung oleh Plt Gubernur Banten pada Selasa (12/5/2015) lalu, akan memudahkan hubungan bilateral antara Banten dan Pemerintah Turki.
Mashuri menuturkan, pihaknya akan menindaklanjuti kunjungan ini dengan Turkish Indonesian Trade Association (TITA) yang berbasis di Jakarta dan menghubungkannya dengan ?Turkish Confederation of Businessmen and Industrialists (Tuskon) yaitu organisasi payung non pemerintah yang membawahi asosiasi bisnis di Turki.
Tuskon memiliki kemampuan mengoordinasi kegiatan bisnis bersifat bilateral maupun multilateral sehingga jalinan kepada pebisnis Banten dapat menghubungi Tuskon. Asisten Deputi Kemenetrian Perekonomian Basri Paseng mengatakan, volume perdagangan antara Indonesia dan Turki mengalami peningkatan sebesar 16.56% pada periode 2010-2014. Neraca Perdagangan tahun 2014 mencapai US$ 2.47 miliar atau naik 15.38% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$ 2.85 miliar.

No comments:
Post a Comment