![]() |
| Cara Juventus Sampai ke Final di Luar Prediksi |
Cara Juventus Sampai ke Final di Luar Prediksi - MERAGUKAN di awal, menakutkan di pengujung. Itulah siklus penampilan Juventus di Liga Champions musim ini, hingga mampu menantang Barcelona pada final yang berlangsung di Olimpiastadion Berlin, Minggu 7 Juni 2015 dini hari WIB.Juventus yang wakil Serie A, sempat dipandang sebelah mata dan jauh dari kata favorit ketimbang Barcelona. Bahkan mereka sempat kesulitan menjalani fase grup A Liga Champions.
Perjalanan Juve dianggap inkonsisten di fase grup. Cuma menang 2-0 atas tim asal Swedia di Juventus Stadium, skuad Massimiliano Allegri harus takluk di tangan Atlletico Madrid 1-0. Tak berhenti di situ, Bianconeri juga gagal menaklukkan Raksasa Yunani, Olimpiakos Piraeus. Gianluigi Buffon dkk kalah 0-1.Juve mulai menemukan ritme permainan mereka di Eropa. Dengan berhasil membalas kekalahan atas Olimpiakos di Juventus Stadium 3-2. Mereka juga meraih kemenangan kedua di markas Malmo.
Laga terakhir fase grup, Juve berhadapan dengan Atletico. Namun kedua klub bermain aman, karena sudah mengantongi tiket knock-out. Juve pun keluar sebagai runner-up grup A.Lolos sebagai wakil Grup A dengan status runner-up membuat Juve harus bertemu juara grup yang lain. Undian UEFA yang berlangsung di Nyon pun menghasilkan Borussia Dortmund sebagai lawan Juve di perdelapan final.Buffon dkk yang lebih dulu menjamu Dortmund, hanya mampu menang 2-1.
Keraguan sempat menaungi si Nyonya Tua dengan modal kebobolan satu gol di kandang. Apalagi mereka mendatangi Signal Iduna Park, yang terkenal dengan suporter luar biasa.Namun keraguan itu memudar, setelah penampilan memukau yang ditunjukkan Carlos Tevez. Juve pun melenggang dengan kemenangan 3-0 dan menang agregat 5-1 atas raksasa Bundesliga tersebut.Di perempatfinal, Juve harus berhadapan dengan AS Monaco.
Wakil Ligue 1 ini merupakan salah satu tim kejutan, karena mampu menghentikan langkah Arsenal di perdelapan final.Benar saja, Juve dibuat kesulitan menghadapi pasukan Leonardo Jardim. Bianconeri hanya bisa membobol satu bola ke gawang Monaco yang dikawal Danijel Subasic. Kesulitan Juve berlanjut ke Stade Louis II. Beruntung pertandingan tersebut tak satu pun tercipta gol. Juve pun melangkah ke semifinal dengan menang agregat 1-0.
Juve menghadapi ujian yang sesungguhnya ketika memasuki semifinal. Pengundian di Nyon menunjukkan kalau si Nyonya Tua harus berhadapan dengan Real Madrid, sang juara bertahan.Menghadapi klub yang ambisius mempertahankan juara, ternyata skuad Allegri mampu menang 2-1 di Juventus Stadium. Alvaro Morata dan penalti Carlos Tevez hanya mampu dibalas satu gol oleh Cristiano Ronaldo.
Modal dengan kebobolan satu gol pada leg pertama tak membuat peluang Juve aman mencapai final. Sementara Madrid hanya butuh satu gol tanpa kebobolan untuk bisa lolos ke partai puncak.El Real membombardir pertahanan Juve dan mewujudkan target mereka dengan gol yang diciptakan melalui penalti. Tapi mantan pemain Los Blancos, Morata membuyarkan harapan La Undecima pasukan Carlo Ancelotti lewat gol yang dicetaknya pada menit 57. Sekaligus meraih tiket final pertama mereka sejak 12 tahun terakhir.
Benar saja, di babak pertama

No comments:
Post a Comment