Wakapolri Tinjau Pelabuhan Merak: Selasa, Puncak Arus Mudik

 (Wakapolri) Komjen Pol Budi Gunawan
Wakapolri Tinjau Pelabuhan Merak: Selasa, Puncak Arus Mudik - MERAK, (KB).-Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Budi Gunawan memprediksi puncak arus mudik di Pelabuhan Merak akan terjadi,  Rabu (14/7/2015), Kamis (15/7/2015) atau pada H-3 dan H-2 Lebaran 2015. Diprediksi, lebih dari 80.000 pemudik, baik pejalan kaki maupun dalam kendaraan yang menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.

"Prediksi inteligen, puncak arus mudik terjadi Selasa malam sampai tanggal 17 Juli. Karena itu harus dicek, karena Banten khususnya Merak merupakan pintu gerbang Jawa ke Sumatera. Pemudik dari Sumatera maupun menuju Sumatera pasti melalui Banten," kata Wakapolri, saat meninjau pelaksanaan arus mudik dan persipaan jelang puncak arus mudik di Pelabuhan Merak, Senin (13/7/2015).

Pantauan Kabar Banten, Wakapolri tiba di Pelabuhan Merak sekitar pukul 14.00 menggunakan helikopter. Kedatangannya disambut langsung oleh Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak Yanus Lentanga, Kepala Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten Nafri, dan Kepala KSKP Merak AKP Nana Supriatna. Wakapolri dan rombongan langsung melakukan pantauan di seluruh areal Pelabuhan Merak, mulai dari Gerbang Tol Pelabuhan, dan kantong-kantong parkir Dermaga I hingga V Pelabuhan Merak.

Berdasarkan tinjauan tersebut, Kapolri menyimpulkan jika pelaksanaan arus mudik dan persiapan puncak arus mudik Lebaran di Pelabuhan Merak cukup siap. Tidak hanya itu, pelaksanaan arus mudik di wilayah lain pun hingga kemarin terpantau lancar terkendali."Syukur alhamdulillah, jika melihat tren sampai hari ini masih dalam lingkup terkendali. Di Pelabuhan Merak saya lihat hari ini siap, kesiapsiagaan cukup. Mudah-mudahan bisa dipertahankan samapi arus balik," ujarnya.

Wakapolri mengimbau pemudik khususnya yang menggunakan kendaraan roda dua untuk beralih ke kendaraan umum atau fasilitas mudik gratis."Tahun ini sudah banyak fasilitas (mudik gratis) yang dipersiapkan. Semaksimal mungkin bisa menggunakan ankutan umum untuk mengurangi kecelakaan. Setiap dua jam juga harus istirahat, ada beberapa check point yang disiapkan untuk istirahat. Setelah instirahat silakan melanjutkan perjalanan dan jangan melebihi batas penumpang," katanya.

Untuk menghadapi puncak arus mudik, PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak sudah melakukan sejumlah antisipasi untuk menghindari penumpukan kendaraan dan penumpang di areal pelabuhan dan kemacetan di luar pelabuhan.Manajer Usaha Pelabuhan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Nana Sutisna ditemui di posko terpadu angkutan Lebaran 2015 di Pelabuhan Merak, Senin (13/7/2015) mengatakan, sejumlah antisipasi yang dilakukan antara lain dengan memaksimalkan kantong-kantong parkir yang ada, baik yang di dalam maupun di luar pelabuhan.Kantong parkir di luar pelabuhan, seperti di Cikuasa Atas akan kami maksimalkan. Untuk memaksimalkan kantong-kantong parkir ini, kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian. Diharapkan, cara ini mampu mengurangi kemacetan di ruas jalan luar pelabuhan, kata Nana.

Selain itu, dalam simulasi yang telah dibuat oleh PT ASDP,  Dermaga IV dan V akan digunakan khusus untuk kendaraan roda dua. PT ASDP siap mengoperasikan hingga 30 kapal di lima dermaga  untuk mengantisipasi lonjakan pemudik. "Sebagian besar pemudik memilih berangkat pada malam atau dinihari, sehingga terjadi penumpukan dan kemacetan kendaraan.  Karena itu kami mengimbau pemudik untuk berangkat pada pagi atau siang hari untuk kelancaran pemudik," katanya.

Batal

Sementara itu, PT ASDP Indonesia Ferry juga memastikan sistem dua tarif pada musim angkutan lebaran 2015 batal diberlakukan. Semula, perbedaan tarif siang dan malam ini direncanakan akan berlaku H-4 hingga H-1 Lebaran 2015 atau pada 13 hingga 16 Juli 2015 dan hanya berlaku untuk kendaraan golongan II hingga IV. "Itu  kan hanya wacana. Tidak jadi berlaku, batal," kata Nana.

Langgar aturan

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Provinsi Banten, Revri Aroes, angkat bicara mengenai kenaikan tarif 83 persen untuk angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) jurusan Labuan-Jakarta. Ia memastikan kenaikan tersebut merupakan ulah oknum sopir atau kernet.Kalau melebihi ya itu namanya melanggar aturan. Di Banten saja untuk angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) sesuai dengan pergub berlaku tarif batas atas sebesar 30 persen dan tarif batas bawah 20 persen. Ini berlaku untuk hari raya seperti Idulfitri dan Natal. Saya kira itu oknum saja, kata Revri, dihubungi melalui ponselnya, kemarin.

Ia menyatakan, akan menindak tegas oknum sopir atau kernet bus yang semena-mena menaikkan tarif. Kepada masyarakat jika dirugikan dengan tarif yang sangat tinggi, catat pelat nomor kendaraannya, adukan ke petugas. Kami akan tindak lanjuti dengan menahan kendaraannya, dan tidak segan-segan mencabut SIM-nya, katanya.

Secara terpisah, Ketua Organda Provinsi Banten, Mus Mustagfirin, mengatakan, penyesuaian tarif AKAP menjadi kewenangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat pada Kementerian Perhubungan.Kalau AKAP itu kan kewenangannya Dirjen Hubdar, bukan provinsi maupun kabupaten/kota. Kalau kemudian tarif Labuan-Jakarta naik sampai 83 persen, saya kira itu oknum saja. Setahu saya, biasanya Dirjen Hubdar menaikkan tarif antara 15-20 persen, ujarnya.

Ia juga menyayangkan tidak adanya sosialisasi mengenai penyesuaian tarif baik AKAP maupun AKDP pada lebaran 2015 ini. Menurutnya, hal tersebut dapat mengakibatkan ketidakseragaman tarif dan memicu konflik di lapangan.Saya heran, tarif untuk AKAP dan AKDP ini tidak ada sosialisasinya, tidak ada penetapan berapa persen kenaikan tarif. Biasanya, sebelum H-7 kami sudah diundang Dishub untuk membahas mengenai penyesuaian tarif, tetapi sampai sekarang tidak ada. Jika ini terjadi masyarakat yang dirugikan," katanya.
Wakapolri Tinjau Pelabuhan Merak: Selasa, Puncak Arus Mudik Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lucky Bachtiar

No comments:

Post a Comment