 |
| Kapolda Siap Pecat Polisi Terlibat Narkoba |
Kapolda Siap Pecat Polisi Terlibat Narkoba - CILEGON, (KB) .- Kapolda Banten, Brigjen Boy Rafli Amar, menegaskan jika ada anggota polisi di lingkungan Polda Banten yang terlibat narkoba, harus dihukum sesuai dengan perundangan, bahkan bisa dipecat dari anggotaan Polri. Hal tersebut dikatakan Boy saat menghadiri Hari Anti Narkoba Internasional, di the Royal Krakatau Cilegon, Senin (25/5/2015). "Selama 5 bulan saya menjadi Kapolda Banten, sudah ada beberapa anggota yang terlibat narkoba, dan langsung saya masukkan di dalam sel tahanan untuk menjalani proses hukum,” katanya.
Menurut mantan Kepala Biro Penerangan Masyarakat-Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas Polri) ini, sampai sekarang ada sekitar 4 orang anggota polisi di lingkungan Polda Banten yang terlibat narkoba, dan kini sedang menjalani proses hukum, bahkan sudah ada yang diberhentikan dari anggota polisi. “Saya tegaskan sekali lagi, siapa pun yang terlibat narkoba harus ditindak tegas tanpa adanya tebang pilih,"tegasnya.Ia juga bersyukur dalam kegiatan ini, banyak peserta yang hadir, dimulai dari generasi muda, tokoh masyarakat, tokoh adat dan sejumlah elemen masyarakat terlibat langsung.
“Kami sedang berupaya membangun kekuatan untuk melawan musuh negara, musuh masyarakat yaitu narkoba. Bukan hanya kepolisian, bahkan perserikatan bangsa –bangsa (PBB), telah menyatakan bahwa narkoba adalah kejahatan internasional dan ini adalah masalah yang sangat serius, yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, adalah tempat transit narkoba, tapi sekarang, kita sudah darurat narkoba,” ujarnya. Ada beberapa motif, lanjutnya, yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin mengedarkan narkoba ini. Yang pertama adalah motif ekonomi ingin berbisnis, karena narkoba sangat menggiurkan dari segi keuntungannya.
“Dugaan saya kaitannya adalah politik, untuk menghancurkan bangsa Indonesia yang tentunya sangat dimungkinkan oleh orang-orang yang tidak ingin Indonesia ini negeri yang maju.Yang ketiga adalah orang yang iri, bisa dikaitkan dengan akar bangsa. Hal ini tentu harus disadari bersama oleh kita semua, jangan sampai terlena dan keasyikan sehingga disebut generasi teler, ujarnya. Pada kegiatan tersebut ada yang menarik dari salah satu peserta yang hadir, yakni tentang masyarakat adat yang diwakili oleh Baduy Luar. Bahkan panitia memberi waktu kepada tetua Baduy yakni Jaro Dainah, untuk memberikan sambutan di event tersebut.
Hadir pada acara tersebut, Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat Badan Anti Narkotika Nasional (BNN) Dikdik Kusnadi, Ketua KONI Banten Brigjen Pol (Purn) Rumiah, ketua Gerakan Pramuka Kwarda Banten H.M Masduki, sejumlah perwakilan pejabat dari 8 Kabupaten/Kota serta ratusan pelajar dan tamu undangan lainnya.
No comments:
Post a Comment