![]() |
| Pilkada Serentak Semakin Dekat - Ilustrasi |
Pilkada Serentak Semakin Dekat - PANDEGLANG, PILKADA Pandeglang semakin dekat, tinggal menunggu hitungan bulan. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang atau Perppu No.1/2015 atas perubahan Perppu No.1/2014, telah menetapkan Pilkada serentak se Indonesia yang akan digelar pada 9 Desember 2015. Pesta demokrasi rakyat untuk memilih khalifah atau pemimpin mulai menjadi pusat perhatian masyarakat Pandeglang yang kebetulan masuk pada gelombang pertama 2015. Pandeglang yang semula diperkirakan akan menyelenggarakan Pilkada pada 2018, namun dengan terbitnya Perppu menarik pemerintahan Pandeglang dengan serba mendadak terpanggil melaksanakan pemilihan bupati/wakil bupati pada 2015.
Kenapa Pandeglang masuk Pilkada 2015? Sebab akhir masa jabatan atau AMJ Bupati di semester pertama masuk pada gelombang pertama Pilkada. Atas dasar amanat Undang-Undang tersebut Pemkab Pandeglang melakukan perubahan penjabaran APBD berjalan 2015 untuk membiayai Pilkada. Dengan berbagai pertimbangan dan konsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri serta BPK, Pandeglang menyediakan anggaran Pilkada sebesar Rp 49 miliar dari dana sisa lebih hasil perhitungan anggaran (Silpa).
Sementara itu, sejumlah partai politik di Pandeglang sudah mulai menjaring bakal calon bupati, seperti Demokrat, PKS, NasDem, Hanura, PBB, PDI Perjuangan. Sedangkan Golkar, PPP, PKB, Gerindra dan PAN sampai sekarang belum membuka penjaringan. Semua partai tersebut prinsipnya siap menghadapi Pilkada, namun masih mencari-cari siapa figur bupatinya, belum ada. Sekalipun ada figur yang mereka anggap layak, tetapi ujung-ujungnya tetap harus ada persetujuan dan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat partai atau DPP. Ketua panitia seleksi (Pansel) DPD PKS Pandeglang Agus Lukman Hakim menilai Pilkada sebagai ajang untuk memilih pemimpin.
Di sinilah, rakyat punya hak menentukan pilihan kepada calon bupati. "Kami memandang Pandeglang harus dipimpin wajah baru, pemimpin yang punya sistem, inovasi, gagasan baru untuk kemajuan Pandeglang. Untuk mencari jejak pemimpin demikian, PKS membuka penjaringan calon dan saat ini sudah ada sembilan calon yang masuk catatan di PKS. Mereka masih dalam proses penjaringan," ujarnya. Tahapan demi tahapan penjaringan sudah mereka lalui, tinggal masuk tahapan uji integritas, popularitas dan elektabilitas. "Mudah-mudahan dua minggu sebelum dibuka pendaftaran calon oleh KPU, PKS sudah punya calon yang akan mendapatkan rekomendasi DPP," katanya.
Selain itu, Demokrat juga sedang menjaring tujuh calon bupati. Mereka yang mendaftar ke Demokrat, juga tercatat namnya di PKS. Misalnya ada nama calon Irna, Yoyon, Aap, Ali Nurdin dan calon bupati lainnya. "Kami masih memproses penjaringan calon bupati yang daftar ke Demokrat. Semua nama calon akan disampaikan ke DPP untuk mendapatkan rekomendasi. Meski nanti muncul calon bupati dari Demokrat, sebagai syarat pengusungan harus berkoalisi dengan partai lain, sebab untuk mengusung calon bupati partai harus memenuhi 10 kursi atau 20 persen dari jumlah kursi di DPRD," ujar Ketua panitia seleksi Demokrat, Sadikin.
Suhu politik menjelang Pilkada juga menjadi perhatian publik. Penilaian publik ternyata tidak ingin kalah dengan perkembangan peta politik yang sedang dimainkan elit-elit partai politik. Saat ini masyarakat sedang mencari tahu siapa figur bupati yang layak untuk memimpin Pandeglang ke arah lebih maju. Masyarakat sudah mulai melek untuk menilai figur mana yang terbaik dari yang baik. Mereka mulai mengadang-gadang pasangan calon yang dipastikan akan maju pada Pilkada. Ada nama pasangan calon Irna Narulita (anggota DPR)-Gunawan (Ketua DPRD dari Golkar), Erwan (bupati menjabat)-Erin (Wakil Ketua DPRD dari Gerindra) dan Aap (tokoh pengusaha)-Dodo Djuanda (mantan sekda Pandeglang).
Sedangkan calon bupati lainnya yang diperkirakan maju, Yoyon Sujana (anggota DPRD Banten dari Demokrat), Dokter Chubaesy, spesialis rehab medik RSUD Pandeglang, Fitron Nur Ikhsan (anggota DPRD Banten dari Golkar). Nama-nama figur tersebut mulai ramai diperbincangkan maju Pilkada. Namun demikian, masyarakat masih tetap bingung siapa figur bupatinya yang terbaik. Ketua KPU Pandeglang, Ahmad Sujai berharap Pilkada berjalan aman dan damai. Pilkada tahun ini diharapkan dapat menjadi ajang demokrasi yang baik untuk melaksanakan hak pilih masyarakat dengan baik.
"Atas nama penyelenggara Pilkada, kami meminta peran serta masyarakat untuk menyukseskan Pilkada. Partisipasi pemilih diharapkan meningkat, dan tidak lagi terjadi ada pemilih golput atau tidak melaksanakan hak pilihnya. Bagusnya partisipasi pemilih akan mencerminkan legitimasi pemimpin yang bagus di Pandeglang," katanya

No comments:
Post a Comment