SKPD Pemprov Banten Boros Energi

 Ayo Hemat Energi
SKPD Pemprov Banten Boros Energi - SERANG, (KB).- Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Provinsi Banten mengajak seluruh instansi pemerintah dan industri untuk menghemat energi.Sebab, selama ini penggunaan energi di perkantoran SKPD di lingkungan provinsi maupun kabupaten/kota cenderung masih boros.“Perilaku boros itu harus diperbaiki. Ini juga secara personnya, harus ada kesadaran untuk menghemat energi. Jam istirahat misalnya jam 12 sampai jam 1 siang tepat melakukan penghematan.Kadang kala berjam-jam keluar kantor, tetapi AC tidak dimatikan,” kata Sekretaris Distamben Provinsi Banten Nana Suryana, pada sosialisasi hemat air dan energi di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu (20/5/2015).
Ia menuturkan, digelarnya sosialisasi hemat energi ini dilatarbelangani karena masyarakat cenderung konsumtif. Oleh karenanya, Distamben Banten melakukan sosialisasi SKPD kab/kota, sehingga bisa menyampaikan kembali kepada masyarakat di daerahnya. “Penghematan energi ini bisa dimulai dari tahap perencanaan. Oleh karenanya, kami mulai membangun desain kantor dari mulai perencaan kami masukkan rencana penghematan energi, misalnya sistem pencahayaan. Kemudian dari sisi pemakaian, waktu dan jumlah pemakaian, misalnya alat-alat listrik, air, elektronik yang dipakai. Diatur sesuai keperluan dan jamnya,” katanya.
Ia mengatakan, salah satu kebijakan pemerintah untuk mengatasi krisis dengan diterbitkannya Inpres No 2 Tahun 2008 tentang Penghematan Energi dan Air, kemudian Inpres Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air, untuk bisa lebih mendorong terwujudnya pelaksanaan penghematan energi dan air. Sebab saat ini yang terjadi tidak hanya krisis energi tetapi juga krisis air. "Jika setiap unit kerja baik pemerintah maupun swasta di lingkungan Pemprov Banten ini mampu menghemat 10 persen saja, berarti kita telah turut berkontribusi aktif dalam menangani maslah krisis energi dan air," ucapnya.
Menurut dia, penggunaan BMM bersubsidi terus melonjak dan melebihi kuota pada 2014 sebesar 46 juta kilo liter, hal tersebut mengakibatkan APBN menjadi tertekan. Sehingga dalam APBN 2015 akhirnya pemerintah menetapkan kebnaikan harga BBM bersubsidi untuk mengurangi tekanan tersebut. "Dampak paling nyata adalah pengadaan sektor energi yang dipasok oleh BBM. Ketidaksesuaian anggaran ini akan mengganggu sistem distribusi dan pada akhirnya mengganggu kestablan roda ekonomi," kata Nana. Oleh karena itu, ujar dia, untuk penanggulangan beban subsidi tersebut salah satunya perilaku hidup hemat, yakni menggunakan energi secara rasional, bijak dan efisien tanpa mengurangi kenyamanan dan produktifitas kerja.
Penghematan energi dan air tidak hanya diwajibkan bagi instansi pemerintah, tetapi melingkupi sektor industri, bisnis dan rumah tangga. "Peran seluruh aparatur pemerintah dalam program penghematan energi dan air ini, harus menjadi contoh bagi masyarakat, dimulai dari pengelolaan air dan energi di lingkungan pemerintah itu sendiri," kata Nana.
SKPD Pemprov Banten Boros Energi Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Lucky Bachtiar

No comments:

Post a Comment