![]() |
| Suasana pelantikan pengurus LKKS Banten |
SERANG - Dilantik menjadi Ketua Umum Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Banten, Dewi Indriati Rano mengungkapkan, dengan adanya organisasi sosial seperti organisasi yang baru dipimpinnya tersebut, beban tugas Pemprov Banten bisa lebih ringan."Tugas pemprov lebih ringan karena adanya organisasi sosial yang ikut serta memperhatikan masalah-masalah kesejahteraan sosial," ujarnya saat sambutan dalam prosesi pengukuhan pengurus LKKS Banten di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Senin (15/6/2015).
Dikatakan Dewi, LKKS merupakan organisasi sosial, yang memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan sosial di Provinsi Banten.Dalam kesempatan tersebut Dewi pun meminta dukungan kepada Pemprov agar LKKS menjadi mitra perusahaan untuk menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR).Mewakili Dewan Nasional Indonesia Untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) Rohadi mengungkapkan, LKKS Provinsi Banten diharapkan membangun pos daya sebagai tempat silaturahmi dan koordinasi terkait kesejahteraan sosial."Saat ini sudah terbangun 40.000 pos daya hasil kerjasama antara DNIKS, stakeholder dan perguruan tinggi di seluruh Indonesian, dan di Sumatera Barat berhasil terbukti menanggulangi kemiskinan. Ini perlu jadi program andalan LKKS Provinsi Banten," ungkap Rohadi.
Sementara itu, Plt Gubernur Banten Rano Karno mengungkapkan, penyelenggaraan kesejahteraan sosial tidak mungkin berhasil jika hanya menjadi beban Pemerintah Provinsi Banten. Menurutnya, lembaga LKKS bisa memberikan kontribusi yang positif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial."Saya dukung program dari LKKS, untuk itu saya intruksikan Kepala Dinas Sosial Banten untuk bisa mensinergikan program kesejahteraan di Provinsi Banten dengan LKKS," ujarnya.
Rano Karno juga meminta Ketua LKKS Banten Dewi Indriati Rano untuk memecat atau mengeluarkan pengurus LKKS yang tidak aktif."Dengan jumlah personel sedikit namun aktif saya rasa akan lebih maksimal," ujarnya.Rano mengatakan, tidak perlu mempertahankan anggota yang tidak memiliki jiwa profesionalitas dan tidak serius dalam mengemban tanggung jawab. "Untuk apa ada organisasi jika tidak ada kinerjanya," ujar Rano.

No comments:
Post a Comment