![]() |
| DSDAP Prov. Banten Lakukan Sosialisasi |
BANTEN - Perintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) melaksanakan serangkaian usaha secara terus-menerus yang bertitik tolak pada sektor pertanian.Usaha yang dilakukan pemerintah berupa pembangunan di bidang pengairan guna menunjang peningkatan produksi pangan, diantaranya konservasi sumber daya air yang nantinya akan digunakan untuk irigasi maupun penemuan bibit unggul pertanian.
Konservasi Sumber Daya Air adalah upaya memelihara keberadaan serta keberlanjutan keadaan, sifat, dan fungsi Sumber Daya Air agar senantiasa tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.Konservasi Sumber Daya Air yang dilakukan DSDAP Provinsi Banten di awal tahun 2015 ini adalah sosialisasi awal pekerjaan konstruksi rehabilitasi irigasi.
Sosialisasi ditujukan bagi masyarakat yang berada di sekitar Daerah Irigasi (DI), khususnya Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A).Setidaknya, ada 13 DI yang akan direhabilitasi pada tahun ini, dari total 21 DI yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Banten. Ke 13 DI ini antara lain DI Cikoncang, Cilangkahan I, Cipalabuh, Cikamunding I dan II, Cisiih, Cimangyangrai, Cihara dan beberapa DI lainnya, yang tersebar di hampir seluruh wilayah Provinsi Banten.Rehabilitasi yang akan dilaksanakan ada di enam titik Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Lebak.
Enam titik DI yang berfungsi mengairi ribuan hektar (Ha) area pesawahan di Kabupaten Lebak tersebut antara lain Cilangkahan 1, Cikoncang, Cipalabuh, Cisiih, Cikamunding 1 dan Cikamunding 2 dengan total luas area pesawahan 8.566 Ha.Berdasarkan data dari kantor SDA wilayah selatan di Malingping menyebutkan, bahwa semua DI di wilayah selatan memiliki kawasan pesawahan dengan rincian jumlah, DI Cilangkahan I sebanyak 1.798 Ha, Cipalabuh 913 Ha, Cikoncang 1.805 Ha, Cisiih 1050 Ha, Cikamunding I 1.200 Ha dan Cikamunding II 1.800 Ha.
Dikatakan Kepala DSDAP, M Husni Hasan, sosialisasi ini dilakukan guna menyelaraskan data hasil survei DSDAP Banten dengan kondisi riil lapangan. Dengan begitu, katanya, program ini dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan masyarakat.“Yang lebih tahu dengan kondisi lapangan adalah masyarakat, sehingga kami perlu mensinkronkan data yang ada pada kami kepada masyarakat,” ucapnya, ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya.Menurutnya, dari hasil sosialisasi tersebut, nantinya akan diketahui kebutuhan sesungguhnya dari masyarakat.
Karena itu, lanjutnya, setelah sosialisasi dilakukan, tidak menutup kemungkinan lokasi yang ada dalam perencanaan dirubah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.“P3A merupakan penerima manfaat langsung dari program ini, karena itu masukan mereka terhadap program rehabilitasi ini sangat menentukan. Tentunya kami tidak ingin program ini menjadi sia-sia karena tidak sesuai dengan harapan masyarakat,” paparnya.
Sementara Kepala Bidang (Kabid) Irigasi, DSDAP Provinsi Banten, Ade Pasti Kurnia membenarkan tentang rencana rehab enam titik Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Lebak pada Tahun Anggaran (TA) 2015. Namun, untuk pelaksanaan pekerjaannya, pihaknya masih menunggu hasil lelang,“Ya, program ini akan dilaksanakan dalam tahun ini di enam titik daerah irigasi di wilayah selatan, yaitu Cilangkahan 1, Cikoncang, Cipalabuh, Cisiih, Cikamunding 1 dan Cikamunding 2,” kata dia, seraya menambahkan, jika nantinya rehab DI tersebut akan dibagi dalam dua paket pekerjaan.
Ditemui terpisah Kepala Seksi Rehabilitasi Jaringan Irigasi, Tb. Asep Setiawan, membenarkan apa yang disampaikan Kadis SDAP. Menurutnya, program ini harus dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Karena itu dalam setiap sosialisasi pembangunan pihaknya selalu melibatkan Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan P3A setempat.“Program ini dibuat untuk mensejahterakan masyarakat, pastinya masyarakat harus terlibat dalam setiap tahapannya,” ujar Asep.
Saat ini, kata dia, paket pekerjaan rehabilitasi ini sudah didaftarkan ke LPSE, guna dilelangkan. Setelah selesai lelang dan pemenang dari pekerjaan tersebut telah ditentukan, kata dia lagi, barulah pekerjaan ini bisa dimulai. “Kemungkinan bulan depan pekerjaan ini baru bisa direalisasikan,” ucapnya.Lebih lanjut Asep mengungkapkan, untuk tahun ini Pemerintah Provinsi Banten menganggarkan dana hingga Rp40 miliar guna rehabilitasi saluran irigasi. Tapi, tambahnya, dana tersebut tidak seluruhnya dipergunakan untuk kegiatan fisik saja, melainkan juga dipergunakan untuk kegiatan lainnya.
“Salah satunya digunakan untuk kegiatan sosialisasi pada masyarakat di 13 DI ini,” pungkasnya.Adv

No comments:
Post a Comment