![]() |
| Ilustrasi |
“Groundbreaking” Waduk Sindangheula Dipercepat - SERANG, (KB).- Groundbreaking atau peletakan batu pertama Waduk Sindangheula di Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, akan dilakukan tahun 2015 atau dipercepat dari jadwal semula yaitu pada 2016. Informasi tersebut disampaikan pemerintah pusat yang diterima Biro Pemerintahan Provinsi Banten beberapa waktu lalu. “Kami mendapat informasi dari pusat bahwa groundbreaking Waduk Sindangheula dipercepat menjadi tahun ini. Sebelumnya peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo direncanakan pada Juli 2016 mendatang,” ujar ?Kepala Biro Pemerintahan Setda Banten, Siti Ma'ani Nina, dihubungi Ahad (21//6/2015).
Meski demikian, pihaknya harus berkoordinasi terkait informasi tersebut karena sampai saat ini belum secara detail waktu pelaksanaan groundbreaking. “Kami juga belum tahu pasti groundbreaking akan dilaksanakan pada bulan apa, makanya dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi kembali dengan pusat,” ucapnya. Dari informasi yang diperoleh, kata Nina, percepatan groundbreaking Waduk Sindangheula karena dianggap lebih siap dibanding waduk-waduk di daerah lain. “Progres waduk Sindangheula di Banten ini cukup baik, sementara waduk di daerah lain yang awalnya akan lebih dulu di-groundbreaking masih butuh persiapan, sehingga anggaran digeser untuk Waduk Sindangheula,” tuturnya.
Rencana pembangunan bendungan Sindangheula meliputi tiga kelurahan/desa, yaitu Desa Sindangheula (37,1 ha), Desa Pancanegara (89,27 ha) Kabupaten Serang, dan Kelurahan Sayar (33 ha) Kota Serang, dengan luas genangan 154 hektare. Pada tahap awal (tahun 2015) Pemprov Banten mengucurkan anggaran Rp 82 miliar untuk pembebasan lahan. Dengan demikian, pada tahun ini ada dua waduk di Banten yang akan digrounbreaking oleh Presiden Joko Widodo, yakni Sindangheula dan Waduk Karian di kabupaten Lebak. “Kalau Waduk Karian memang sejak awal direncanakan pada Juli 2015 ini, dan sudah ada kepastian dari pusat,” ucapnya.
Terpisah, Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Setda Banten, Djoko Sumarsono, mengatakan, informasi terakhir dari tim lapangan, sampai saat ini proyek waduk tersebut memasuki tahap sanggahan dari pemilik tanah. “BPN sudah menyelesaikan pengukurannya dan kemarin sudah dipampang nama-nama pemilik berikut luas lahannya di Kantor Desa Sindangheula. Kami sudah siapkan formulir jika ada warga yang merasa keberatan atau tidak cocok dengan informasi yang terpampang di kantor desa,” kata Djoko, melalui sambungan telepon.
Ia berharap, tidak ada warga yang komplain atas pengukuran BPN. Hal tersebut agar lahan tersebut segera dinilai oleh tim appraisal dan proses pembebasan lahan dapat berjalan cepat.“Kami berharapnya cocok semua. Akan tetapi, kalau memang keberatan dipersilahkan.Ini juga agar clear, tidak ada kesalahan membayar. Terpenting aman, jangan sampai terburu-buru bayar tapi kemudian salah bayar, itu harus dihindari. Tentu kami berupaya secepat mungkin,” ucapnya.

No comments:
Post a Comment