![]() |
| Sebanyak 90 Paket Masuk ULP, Tiga Proyek Batal Lelang |
Sebanyak 90 Paket Masuk ULP, Tiga Proyek Batal Lelang - SERANG, (KB).- Tiga proyek pada Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) tahun 2015 ini tidak jadi dilelangkan. Hal itu dilakukan pihak DBMTR terkendala pembebasan lahan. Sekretaris DBMTR Provinsi Banten Khaerudin mengatakan tahun 2015 ini ada 93 proyek yang direncanakan. “Dari 93 paket proyek itu, 90 paket sudah masuk unit layanan pengadaan (ULP), sementara 3 paket proyek lagi batal dilelangkan,” katanya seusai acara penanaman pohon di linkungan kantor DBMTR Banten, Jumat (12/6/2015).
Ia menuturkan tiga proyek tersebut yakni proyek pelebaran Jalan Palima-Pasar Teneng sehingga tidak jadi dilakukan pembebasan lahan. 'Untuk selanjutnya hanya berupa pengerjaan eksisting saja,” ujarnya. Ia mengatakan proyek yamg kedua yakni pembangunan Jembatan Kedaung karena alasan masih bermasalah dan rencanya pengerjaan akan dilaksanakan secara tahun jamak (multiyears). 'Satu lagi proyek yakni karena masalah pembebasan lahan yang diatas 5 hektare. Untuk lahan 5 hektare tentu harus melalui BPN sehingga berdasarkan penghitungan waktu tidak mungkin terkejar,” ucapnya.
Sedangkan untuk 90 paket proyek yang sudah masuk UL, Khaerudin optimistis bisa terealisasi tahun ini. “Kami optimistis bisa terealisasi melihat progres sekarang,” ujarnya. Sebagai gambaran awal, ujar dia, dibandingkan tahun 2014, progresnya cukup pesat. Dikatakan, pada Mei 2014 lalu, pengerjaan fisik baru 3,5 persen namun pada Mei 2015 ini sudah mencapai 19,6 persen. Demikian pula untuk realisasi keuangan pada Mei 2014 baru terserap 2,3 persen sedangkan pada Mei 2015 ini sudah mencapai 15,2 persen. “Artinya optimistis lelang Juni ini sudah ada 25 paket pekerjaan yang sudah ditandatangani kontraknya,” ucapnya.
Kepala DBMTR Provinsi Banten Widodo Hadi mengatakan sejumlah proyek yang sudah berjalan yakni pembebasan lahan Sempu-Simpang Bhayangkara saat ini sudah mulai pembayaran. “Beberapa banguna yang masih ada kendala sudah diproese ganti ruginya,” tuturnya. Sedangkan untuk pemmebasan lahan Ciceri-Kebon Jahe untuk sementara ditunda dulu karena faktor fluktuasi harga. “Harganya tinggi, sementara ketersediaan anggaran kurang,” katanya. Ia menyatakan pihaknya lebih memprioritaskan Jalan Palima-Pakupatan. Khususnya, ujar dia, pembangunan Jembatan Bogeg.
'Jembatan tersebut mendesak untuk segera dibangun. Jalan Palima-Pakupatan diproyeksikan dibangun dalam empat lajur. Ia mengatakan untuk target pembanagunan jalan yang masuk dalam perda percepatan infrastruktur hanya tersisa setahun lagi yakni 2016. “Pada 2016, anggaran yang dbutuhkan memcapai Rp 2, 5 triliun. Namun anggaran tersebut jelas tidak terpenuhi. Kami mengusulkan Rp, 6 triliun, namun kemungkinan hanya Rp1,1 triliun yang disetujui,” ujarnya.

No comments:
Post a Comment