 |
| Ilustrasi |
2.000 Pemudik Gratis Diberangkatkan - SERANG, (KB).-Pelaksana tugas Gubernur Banten melepas 2.000 warga Banten yang mengikuti program mudik gratis Pemprov Banten, di halaman Masjid Al-Bantani KP3B, Kec. Curug, Kota Serang, Kamis (9/7/2015). Para pemudik sengaja diberangkatkan pada H-8 agar tidak terjebak macet dalam perjalanan.Acara pelepasan dihadiri Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Wakapolda Banten Komber Pol Joko Irianto, Sekda Banten Kurdi Matin dan Kadishubkominfo Revri Aroes.
Kepala Dishubkominfo Provinsi Banten Revri Aroes mengatakan, pihaknya menyediakan sebanyak 40 armada berkapasitas 50 penumpang yang akan menampung sekitar 2.000 pemudik. “Program mudik gratis ini melayani pemudik ke sembilan lokasi tujuan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sembilan daerah tujuan yang disiapkan untuk program mudik gratis ini yakni Lampung, Solo, Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Cilacap, Cirebon, Tegal, dan Tasikmalaya,” kata Revri.
Ia mengatakan, demi menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang, pihaknya bersama BNN dan Direktorat Narkoba Polda Banten sudah melakukan tes urine kepada para sopir bus. “Setelah tadi pagi kami cek, alhamdulillah sopir dan sopir cadangannya negatif narkoba. Ini dilakukan agar para pemudik nyaman di perjalanan dan menghindari bahaya kecelakaan lalu lintas,” ucapnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno menjelaskan, program mudik gratis ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Banten mengurangi penggunaan kendaraan pribadi para pemudik. Selain itu, sebagai upaya untuk mengurangi beban kendaraan pada saat arus mudik, meminimalisasi kesemrawutan kemacetan dan kendaraan yang pada akhirnya mengurangi angka kecelakaan saat mudik lebaran.“Setelah beberapa tahun enggak ada, tahun ini kami adakan lagi. Kalau tahun ini cuma 2000, tahun depan harus lebih banyak lagi.
“Cuma mereka (pemudik) minta berangkatnya H-4 karena kerjanya sudah pada libur. Hal yang terpenting dari mudik gratis ini adalah untuk menekan tingkat kecelakaan lalu lintas serta meningkatkan kenyamanan dan keamanan para pemudik terutama pengendara motor," katanya.
Salah seorang pemudik, Masrumi mengaku program tersebut sangat membantunya, karena harga tiket ke kampung halamannya, yakni, Semarang sudah mencapai Rp 350,000 per orang.“Saya mudik sama anak ke Semarang. Alhamdulillah bisa mudik gratis bisa mengurangi biaya, saya kebetulan sudah tidak kerja kena PHK, dan anak saya sudah libur sekolah,” ucap warga Pasar Kemis Tangerang ini.
No comments:
Post a Comment